Artikel Submarine Rescue Vehicle System (SRVS)
LONDON | Pada awal bulan September, PT BTI Indo Tekno sesuai dengan kontrak telah ditunjuk sebagai penyedia pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Kontrak pengadaan peralatan yang sangat penting tersebut mencakup penyediaan sistem penyelamatan kapal selam berteknologi canggih beserta kapal induk (Mothership) yang di-desain khusus, untuk mendukung misi penyelamatan kapal selam yang mengalami kedaruratan. Pada hari ini, bertepatan dengan diadakannya Defence and Security Equipment International (DSEI) expo di London, bertempat di atas kapal perang frigate Type-23 milik Royal Navy, HMS Iron Duke, telah berlangsung penandatanganan tripartite agreement antara PT BTI Indo Tekno, SMP (Submarine Manufacturing & Products Ltd.), dan Houlder Ltd., untuk pemenuhan kontrak SRVS. Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Mayjen TNI Muhammad Fadjar, sebagai perwakilan resmi dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan Richard Graham MP, Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia dan ASEAN. Turut menyaksikan bersama para perwakilan resmi, Ketua Tim Pelaksana KKIP, Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto dan Kepala Divisi Dirgantara dan Pertahanan, UK Export Finance, Pat Cauthery.
Dirancang dan dibangun oleh SMP Ltd. di Inggris, SRV-F Mk.3 masuk dalam jajaran SRVS paling canggih di dunia. Desainnya yang revolusioner memberikan keuntungan dibanding sistem lain yang digunakan oleh negara-negara tetangga. Dengan berpegang pada prinsip "One Out, All Out", SRV-F Mk.3 mampu menyelamatkan hingga 50 awak kapal selam sekaligus, memungkinkan evakuasi total seluruh awak dari kapal selam kelas Nagapasa dan Tipe 214 dalam operasi penyelamatan tunggal.
SRV-F Mk.3 mengadopsi desain hybrid, memungkinkan untuk diangkut pesawat udara dan dilengkapi dengan mothership (MOSHIP) yang dirancang khusus. Solusi hybrid ini menawarkan fleksibilitas dan responsivitas yang lebih baik dibandingkan sistem flyaway konvensional, yang sering kali terhambat oleh berbagai ketergantungan teknis, sehingga dapat berakibat fatal dalam operasi penyelamatan. MOSHIP dalam sistem ini akan dilengkapi dengan peralatan pendukung berteknologi tinggi, termasuk ruangan Transfer Under Pressure (TUP) dan ruangan dekompresi on-board, memastikan pertolongan medis segera kepada awak kapal selam yang berhasil diselamatkan.
Dalam rangka peringatan berdirinya armada kapal selam Indonesia, TNI AL bersiap untuk mempersembahkan salah satu sistem penyelamatan kapal selam paling unggul di dunia, atas inisiasi Kementerian Pertahanan Indonesia. Keputusan untuk mengadopsi SRVS merupakan bagian dari visi strategis Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam upayanya meningkatkan kapabilitas TNI Angkatan Laut. SRVS akan memperkuat armada kapal selam Indonesia, dan memastikan keamanan dan keselamatan awak kapal selam yang dengan tulus berdedikasi dalam menjaga kedaulatan bangsa.
0 Komentar